"Sampai saat ini kita belum memiliki stadion pengganti Sport Centre Stadium di Kabupaten Kuantang Singingi (Kuansing) yang telah menjalani verifikasi awal PT Liga Indonesia," ujar Direktur Utama PT PSPS, Dityo Pramono, di Pekabaru, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan menyusul keterangan Direktur Utama PT Liga Indonesia Andi Darussalam Tabussala yang menyebutkan PSPS merupakan salah satu dari tujuh tim yang belum memenuhi standarisasi stadion pada kompetisi Liga Super Indonesia sehingga terancam dicoret.
Ketujuh tim itu yakni Persela Lamongan, Semen Padang, PSM Makassar, Persiwa Wamena, Persiba Balikpapan, Persibo Bojonegoro dan PSPS Pekanbaru, yang kesemuanya disarankan mencari stadion alternatif untuk menjadi markas pertandingan putaran pertama musim kompetisi 2010/2011.
"Ya, kalau tak memenuhi syarat stadion itu, maka bisa saja dicoret," kata Andi.
Menurut Dityo, temuan pada verifikasi awal yang dilakukan perwakilan PT Liga Indonesia ketika meninjau Sport Centre Stadium di Kuansing bukan bersifat hal mendasar bagi pelaksanaan pertandingan ketika digelar.
Temuan itu antara lain serah terima stadion dilakukan pada November 2010, sedangkan Liga Super Indonesia bakal diputar 26 September 2010, kemudian ruang tunggu wasit tidak ada kamar mandi serta ruang ganti pemain dan jumpa pers yang tidak dilengkapi mesin pendingin.
"Jadi temuan-temuan itu bukan merupakan yang prinsip seperti stadion milik Persiwa Wamena yang memang tidak layak, sedangkan kekurangan di stadion kita masih dilengkapi," jelasnya.
PT Liga Indonesia dijadwalkan bakal melakukan verifikasi menyeluruh pada tanggal 1-5 September 2010 terhadap stadion tim-tim peserta Liga Super Indonesia yang bakal dijadikan sebagai kandang dalam menjamu tim tamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar